Bali #3 : Subuh

Aku tidur karena mengantuk, tapi terbangun berkali-kali. Berganti posisi dari kaki yang menjulur, bersila, dan menenggelamkan wajahku di antara lipatan kaki. Semua kulakukan agar perjalananku ini nyaman. Kota-kota sudah terlewati; Pekalongan, Batang, Semarang. Malam makin gelap di luar sana, sudah masuk bagian sepertiga akhir. Bis Kramatdjati melintasi Masjid Agung Demak. Waktu subuh masih satu jam lagi dan aku kembali tidur, memeluk ranselku yang gemuk. Sayup-sayup kudengar lagu dari pemutar musik ponselku, 

Di ujung malam,
di antara lelap dan sadar
mulailah sekarang
menarilah bersamaku...

Sunyi ini merdu seketika
sunyi ini merdu seketika
sunyi ini merdu seketika... - Di Ujung Malam, oleh Payung Teduh

Pukul 05.00 WIB ketika aku melirik jam tanganku. Kutegapkan tubuh lalu mengusap permukaan jendela dengan kedua telapak tangan, kutiup perlahan dan membiarkannya menyelimuti wajah juga dua lenganku. Dan kumulai perjalanan batin itu. Ini yang paling kunikmati dalam setiap perjalanan, di dalam bis atau di dalam kereta.

Kutuntaskan salam terakhir. Bis berjalan perlahan. Di luar, para lelaki menghambur keluar dari masjid, dengan kain sarung yang beraneka warna. Jalanan mulai hiruk-pikuk. Langit mulai pias dan hei, apa itu yang menggantung di langit? Sepotong bulan sabit dan bintang fajar! Di langit yang warnanya beraneka rupa; hitam, abu-abu dan sedikit rona jingga, bulan sabit dan bintang fajar melengkapi subuh. Lautan tenang di kejauhan. Ah! Ingin rasanya mengabadikan subuh yang indah ini. Sayang, kameraku tak cukup bagus digunakan dalam perjalanan. Kubiarkan diriku melahap habis bulan sabit, bintang fajar, langit yang berwarna-warni, lautan, matahari yang mulai menyapa serta kampung nelayan di batas Rembang (Jawa Tengah) dan Tuban (Jawa Timur). Biarkan ia abadi dalam ingatan dan semoga aku tidak hilang ingatan!


Sumber gambar : google (with editing)


Tuhan, di suatu hari nanti, izinkan kunikmati lagi Subuh-Mu di batas Rembang-Tuban.





Comments

Nurul Noe said…
Kebayaang.... pegelmya di bus. Itu sleeper bus bukan sih?
Unknown said…
sleeper itu apa? yg jelas itu bisnya ergonomis bgt. si aye malah justru lebih pegel naik bis bdg-indramayu yg cuma 5 jam dibanding bis ke bali.

Popular posts from this blog

Ketika Dolly Ditutup

10 Buku Ini...

Cirebon #2 : Sunyi di Sunyaragi