Posts

Showing posts from January, 2013

Namanya Gendis

Image
Gendis, artinya gula. Sejak dulu, saya menyukai kata itu. Kalau diingat-ingat, mungkin sejak sekolah dasar, ketika pertama kali mengenal kata benda dalam pelajaran bahasa Indramayu. Kata tersebut memiliki arti yang sama pula dalam bahasa Jawa, mungkin karena akar bahasa Indramayu adalah bahasa Jawa. Mungkin.  Beberapa waktu ini, kata 'gendis' menjadi booming di antara teman-teman saya. Apa pasal? Sejak sebuah tweet mampir di akun twitter saya pertengahan Januari lalu, Gendis kontan menjadi bagian dari orang banyak.  Gendis. Saya melahirkan nya tiga bulan yang lalu. Ia kemudian saya perkenalkan di blog, yang beberapa hari kemudian saya cut sebagian isinya. Kata teman, itu lebih aman untuk sebuah karya. Gendis kemudian  bertumbuh dan pergi jauh. Saya sudah lama tidak mengenal kabarnya hingga hari itu tiba. Firasat seorang ibu mungkin. Hari itu saya berniat membeli majalah Janna, sudah menyentuhnya di rak salah satu toko buku, namun akhirnya urung dibeli. Alasannya sede

Angin, Gemintang, dan Aku

Image
menyambung puisi seorang kawan yang baru kehilangan putra. Angin. Hanya ia yang setia membawa harum-mu, masuk ke dalam jantungku yang mulai dingin dan merindu. Gemintang. Hanya ia yang menyusupkan wajahmu, dalam lamunan yang membentang di sisi sukmaku, menunggu. dan hanya aku merindu dan menunggu dalam lambaian angin yang mengajak gemintang berlalu. 11 Januari 2013 saat kehilangan, mengabadikan engkau. fineartamerica.com

Dalam Lingkaran

aku mengenalmu: kamu kamu kamu. empat. yang lain tidak. asing. orang asing. dalam lingkaran, mereka mengenal dan terasing. 10 Januari 2013 Kamisan. Salman.

It Has Been A Year

Tumben, di sebuah koran, tiba-tiba muncul artikel tentang HIV/AIDS dan TBC. Hari ini bukan hari AIDS maupun hari TBC, right? Membaca artikel tersebut, membuka kembali perjalanan saya setahun lalu. Dimulai pertengahan November lalu, ketika semuanya masih samar-samar tapi begitu menyita energi. Habis-habisan, energi saya terkuras habis waktu itu. Maka dimulailah bulan-bulan bertemu dokter itu. Hingga hari ini, mungkin sampai setengah tahun ke depan. Saya harap sih begitu. Bagaimana rasanya memiliki bakteri tuberkulosa di dalam tubuh? Sama seperti orang sehat kebanyakan. Kecuali malam-malam yang membuat badan panas, kecuali pagi-pagi yang bikin meriang. Kecuali kesulitan saat menoleh, saat memiringkan badan ketika tidur, saat menelan, mendongak... Kecuali saat cairan itu keluar menetes tak kunjung berhenti (yang ini tampaknya agak vulgar, ya?). Kecuali sakit luar biasa ketika di- apalah itu namanya. Dan rasa eneg karena tiap hari harus minum obat. Begitu saja.  Tapi saya tel