Posts

Showing posts from 2015

Teka Teki Tike

Image
Kadang bingung ya, kalau pulang ke Indramayu terus pada nitip oleh-oleh. Dulu sih pas masih punya pohon mangga beberapa batang, Mamah suka bikinin dodol mangga atau manisan mangga manalagi untuk saya bawa ke Bandung. Tapi sekarang apa daya, pohon mangganya saja masih setinggi pinggang, kalau berbuahpun cuma satu-dua. Skip. Sepulang dari tugas dinas di Indramayu sepekan lalu, saya bawa tike sebagai oleh-oleh. Teman-teman kantor amaze juga sama penganan yang cocok jadi camilan itu. Bentuknya sih nggak terlalu menarik ya, nggak beraturan plus ada bercak hitam gitu. Tapi rasanya bisa diadu lah sama jenis camilan lain. Jadi, apa sih tike itu?  Nggak mau berteka-teki lagi, langsung aja saya perkenalkan tike, si keripik rumput! keripik tike Indramayu Loh loh, nama dan bentuknya kok aneh banget sih. Emang rasanya enak? Emang dibuat dari apa sih keripik tike itu? Tike punya cita rasa yang gurih, agak pahit. Agak mirip rasa keripik melinjo tapi beda. Duh susah juga nih ter

Di Pojok Ruangan

Tampak seperti tidak disengaja memang, ketika jemari saya menari menjelajah folder-folder yang ada di dalam netbook, hingga berhenti tepat di sebuah folder bernama kenangan. Sebagaimana sebuah kenangan, ia memang bisa muncul kembali tiba-tiba; diinginkan atau tidak. Disengaja atau sama sekali kebetulan. Dan saya kembali pada tepian itu; kenangan. Dan ternyata sebuah kenangan saja tidak cukup untuk dinikmati. Ada yang mendorong saya bergerak lebih jauh sampai akhirnya menemukan sebuah tulisan dalam blog yang dahulu begitu sering saya singgahi. Ada yang serupa dengan kenangan yang sedang saya ingat kembali dalam tulisan itu. Ada rasa yang menyeruak lagi. Bagaimana bisa sebuah tulisan mampu memutar ulang kenangan dalam episode nya yang lengkap? Apa ada yang belum selesai hingga tulisan itu dihadirkan? Semoga tidak. Entahlah. Kenangan membuat saya melihat diri saya sendiri di pojok itu, di waktu itu. Melihat bagaimana lemahnya saya, bagaimana cengeng dan melankolisnya saya. Melihat beta

Pahitnya Kopi

Image
Bisa jadi, saya akan jadi bahan ledekan di antara teman-teman dekat saya terkait postingan ini. Saya selalu kesulitan untuk bisa menikmati secangkir kopi sampai tuntas. Ada satu kekhawatiran yang selalu menahan saya untuk menyesap kopi. Apalagi kalau bukan kondisi asam lambung yang kurang bersahabat. Sama seperti kebanyakan orang, saya bisa langsung menderita akibat segelas kopi. Jantung yang berdebar tidak karuan serta lambung yang melilit seperti kemasukan banyak udara saat masuk angin. Paling parah adalah kalau sampai tidak bisa tidur akibat dua gangguan tadi. Oh my...!

Mengungkapkan Simpati

Image
Sewaktu Bapak meninggal beberapa tahun yang lalu, para tetangga berbisik melihat kami yang tidak menunjukkan ekspresi kesedihan- dalam hal ini menangis meraung-raung. Mereka bertanya-tanya, apakah kami tidak sedih kehilangan seorang yang paling berharga untuk kami. Saat itu, kami menyambut para pelayat yang datang dengan segaris senyum, menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, membuatkan minuman, bahkan akhirnya mengobrol ke hal lain yang satu-dua di antaranya menimbulkan tawa. Mamah sibuk mengurusi persoalan administrasi. Bibi memasak di dapur, berjaga-jaga barangkali ada pelayat dari jauh yang kelelahan dan butuh makanan.

Cabang Baru Angkringan Mas Jo

Hello world, I’m coming back again after a long and long and long while! Ada kabar apa di jagad maya ini? One thing that I’m sure enough adalah, nggak ada yang heboh-heboh amat ngepoin keberadaan saya selama masa hibernasi, right? Tapi kabar gembiranya adalah Angkringan Mas Jo buka cabang di Gegerkalong. Sounds great, isn’t it? Mungkin udah satu atau satu setengah bulan yang lalu Mas Jo cerita kalau dia mau buka lapak kesekian di Gegerkalong. Satu orang “punggawa”nya diutus untuk jagain cabang di Gegerkalong ini. Dan mumpung kejebak macet di Setiabudhi, saya kabur aja deh dari bis Bandung-Indramayu, nyamperin cabang baru itu.