Posts

Showing posts from June, 2013

5, 10, 15 Menit

Image
Sepenggal kalimat yang masih tak bermakna itu sekelebat muncul saat saya tiba di ujung Jalan Gegerkalong Girang pagi tadi. lima. sepuluh. limabelas. Menit. Membalas sebuah pesan singkat mungkin tak akan memakan waktu sampai lima menit. Atau kalau sedang sibuk-sibuknya, sebuah pesan singkat yang datang, terbaca, melanjutkan pekerjaan, beberapa menit kemudian menyempatkan membalas. Atau, sebuah pesan singkat yang datang, terbaca, dipikirkan, beberapa menit kemudian menemukan kata untuk membalas. Kadang hanya lima menit, bisa jadi sepuluh menit, dan bahkan limabelas menit atau bahkan lebih, waktu yang diperlukan untuk membalas sebuah pesan singkat. Sebuah pertemuan, bisa jadi tak berlangsung hingga lima menit. Kadang kata "hai" atau ucapan salam sudah cukup untuk memenuhi etika sosial ketika bertemu seorang kawan, atau melipat waktu yang tengah memburu. Mungkin beberapa ada yang berpura tak melihat, demi mengejar sang waktu. ======= (cerpen) Hari ini aku bertemu denga

Sepotong Cinta untuk Semua

Image
Masuk wish list Sepekan lalu, saya menemukan pariwara dari laman internet yang sedang saya akses. Sebuah film baru sedang digadang-gadang akan diputar di bioskop pada tanggal 13 Juni. Melihat judulnya, saya kurang begitu tertarik. Sangat biasa : Cinta dari Wamena . Saya pikir paling hanya cerita roman biasa. Namun, kata Wamena cukup menyita perhatian saya juga. Gila! Pasti proses pembuatannya berlangsung di Wamena, sebuah kota nun jauh di bumi Papua sana. Dan, hasrat saya mengatakan, sepertinya film ini bisa masuk ke wish list film yang akan saya tonton. Bagaimana tidak? Salah satu daerah yang ingin saya singgahi adalah Papua, sudah saya tandai sejak setahun lalu di peta besar yang menempel di dinding kamar saya. Jadi, menonton film ini bisa jadi jalan untuk mem-visualisasi destinasi perjalanan saya suatu hari kelak. Saya pun membuka mesin pencari, agak kepo juga dengan kisah yang ditawarkan oleh film yang menempatkan Nicholas Saputra sebagai pemain pendukung itu. Ternyata pas ,

Pesan Singkat, Pertemuan, dan Kamera

Tahu apa kita ini? Tidak, kita (betul-betul) tidak tahu apapun. Siang menjelang sore yang cerah. Saya sedang duduk-duduk di Ruang Anak. Beberapa rekan sibuk dengan tugasnya masing-masing, ada yang hilir mudik, ada yang menatap layar komputer. Hanya saya yang duduk-duduk, sembari melihat ke sana dan ke sini. Kebetulan saya sedang menggenggam ponsel. Jadi ketika Nokia itu bergetar, saya langsung dapat membaca pesan yang tertera di layarnya. Dari seorang kawan yang lama tak berjumpa. Assalamu'alaikum wr.wb. Intan... aku punya hutang nggak ke Intan? Tolong ya Intan, kasih tahu berapa hutang saya ke Intan... Kurang lebih begitu bunyi pesan yang saya baca. Tahukah engkau apa maksudnya? Sudah hampir 4 bulan kami tidak bertemu. Dan sepanjang saya mengenalnya, dia tidak pernah meminjam atau berhutang apa-apa pada saya. Hutang janji? Tidak. Hutang uangpun sama sekali tak pernah. Jadi, saya balas saja sms dia dengan jujur dan tidak dibuat-buat ( eh? ). Wa'alaikumussal