Akhirnya Dilakukan Juga

Biasanya, hari esok itu begitu ditakutkan. Seperti kata seseorang di twitter, hari ini adalah esok yang dikhawatirkan kemarin. Ya, begitulah kita manusia.

Jujur saja, sepekan ini saya takut. Saya sudah tidak bisa memegang tulang rahang bagian bawah saya. Tulang rahang bawah saya itu "tertutup". Benjolan di leher saya itu rupanya sudah mengekspansi bagian leher saya yang lain. Itu membat saya sulit tidur, sulit makan, sulit mendongak, pun menengok kalau ada yang memanggil. Semua itu jadi membuat saya takut.

Akhir pekan lalu saya sudah sempat berpikir untuk melakukan biopsi seperti apa yang dikatakan oleh dokter saya tiga pekan yang lalu. Namun lantaran masa libur yang cukup menyita pula layanan masyarakat, maka saya baru singgah ke rumah sakit pada Selasa lalu, mendaftar untuk bisa biopsi, sesegera mungkin kalau bisa.
Rupanya saya harus shock dengan banderol yang dipasang pihak rumah sakit untuk sekali biopsi. Duh, tabungan sudah menipis dan memang saya jaga-jaga untuk kepentingan lain, minta tolong ke kakak-kakakpun tak berani dilakukan karena mereka sedang konsen ke acara nikahan Ik. Akhirnya saya menghubungi salah seorang rekan dokter, meminta rekomendasi. Jadilah saya mendaftar biopsi di salah satu klinik, dengan harga yang bisa saya jangkau.

***
Menjalani biopsi. Bagi orang lain mungkin berefek biasa saja saat mendengar, tapi buat saya itu adalah sesuatu yang besar. Secara saya tak pernah berhubungan dengan jarum suntik, tak pernah berhubungan dengan dokter hingga sejauh ini. Secara saya suka pusing kalau lihat darah atau bau obat. Secara... ini untuk kali pertama! 
Jadi sebenarnya yang saya takutkan pertama kali itu bukanlah persoalan apa gerangan nama untuk 'benda' asing di leher saya, sama sekali bukan itu. Namun yang pertama kali saya takutkan adalah membayangkan sebuah jarum yang akan mengambil jaringan di leher saya itu.

"Dok, sakit nggak rasanya biopsi?" tanya saya.
"Wah, saya juga belum tahu. Saya belum pernah soalnya." ujar sang dokter.
"Dok, beneran nih... Sakit nggak ya?"
"Kamu udah pernah melahirkan belum?"
"Belum lah, Dok! Hahaha."
"Ya udah, pastinya nggak akan sesakit melahirkan kok!"

***
Malam itu akhirnya saya melakukan biopsi, sesuatu yang saya takutkan beberapa bulan terakhir ini. Sesuatu yang ditakutkan namun harus dilakukan, dan semuanya tidak mengerikan, tidak menakutkan. Hanya harus menahan sedikit rasa sakit saja.

Jadi, hari ini memang adalah esok yang ditakutkan kemarin. Jadi, hari ini ternyata tidak semenakutkan yang dibayangkan kemarin. Jadi, kalau kau takut akan sesuatu yang (mungkin) harus kau hadapi esok hari, yakin saja semuanya tidak semenakutkan apa yang dibayangkan. Jadi.... yakin saja! Jadi...



26 Januari 2012

Comments

Popular posts from this blog

Ketika Dolly Ditutup

10 Buku Ini...

Cirebon #2 : Sunyi di Sunyaragi