Menulislah Meski Belum Sempurna

Selepas "Krakatau Writing Camp" yang diadakan akhir Agustus lalu, sepertinya aku jadi lebih produktif. Hal ini kusadari ketika gagasan-gagasan kecil muncul kapan saja dan tanpa mengenal tempat, meski seringkali gagasan itu tidak membentuk satu tulisan sekalipun. Tapi kuanggap aku jadi lebih produktif mencipta gagasan. 

Ketika melihat archive blog-ku pagi ini, iseng kuhitung tulisan yang kubuat selepas KWC yang mempesona itu. Sekira 21 tulisan. Jauh lebih banyak apabila dibandingkan dengan banyaknya tulisan yang kubuat pada periode Januari hingga awal Agustus 2013. Meski jumlah keseluruhan sepanjang tahun ini tidak sebanding dengan banyaknya tulisan yang kubuat pada tahun lalu. 

Kadang aku heran mengapa jadi begini. Kupikir atmosfer yang dicipta di KWC kemarin besar sekali hingga kegiatan yang hanya 2 hari itu mampu membekas lama, baik secara perkawanan yang ditawarkan para pesertanya maupun semangat menulis yang sampai saat ini mempengaruhi beberapa di antara kami. Bagiku, ini jadi semacam candu.

Well, sepertinya aku harus mengucap terima kasih yang tak cukup sekali pada seorang kawan yang membawaku pada titik ini. Ia kutemui bulan Februari lalu dan saat itu kami tidak mengenal. Kemudian kami dipertemukan kembali di kegiatan KWC. Ia yang secara tidak sengaja, membuatku menikmati candu ini.

Mba Nurul bersama Daffa' & Abyan, putranya

Beberapa hari lalu, aku bertemu dengan seorang kawan. Fitrah namanya. Sembari kunikmati pandanus tea dan ia menikmati mint tea-nya, kami berdiskusi. Mungkin sudah garisan Tuhan kalau diskusi kami berujung pada Mba Nurul, kawan yang kusebut membuatku menikmati candu menulis itu. Dan, aku dan Fitrah bersepakat kalau Mba Nurul, orang yang hanya 3 kali bertemu itu punya sesuatu yang membuat kami belajar menulis.

Ini soal kegigihan tampaknya. Aku yang kurang gigih ini, kadang harus gigit jari kalau melipir ke blognya Mba Nurul yang seorang pejalan. Memang, aku kurang rajin mampir di blognya. Pertama kali mampir di blognya adalah ketika ia menulis flash fiction bulan Juli lalu atau justru saat ia backpacking bersama 2 putranya melintas Singapura dan Malaysia. Aku tak ingat pasti. Dulu hanya sesekali, tapi sekarang sepertinya jadi salah satu web yang harus dibuka ketika aku sampai di kantor, selain email kantor, facebook, twitter, dan blog pribadi. Kenapa? Karena aku ingin belajar dari blognya. Dan blognya itu berhasil membuatku belajar untuk tak ragu menulis, meski tulisanku masih banyak typo atau malah masih tak terlalu sedap dibaca. Mba Nurul, tanpa ia sadari membuatku berani mengikuti lomba meski aku belum pernah menikmati kemenangan dalam lomba-lomba tersebut.

Dan apa yang disampaikan Fitrah di sore hari teduh itu juga serupa. Kami berdua, mungkin adalah 2 orang yang mendapat manfaat dari seorang perempuan bernama Nurul. Mba Nurul mengingatkanku pada kalimat yang disampaikan teman dalam sebuah grup kepenulisan, a proffesional writer is an amateur who DIDN'T quit (Richard Bach). Ia selalu berkata tak begitu rajin membaca, namun tulisannya meyakinkanku kalau ia berusaha keras membaca banyak buku. Ia juga berkata kalau tulisannya tak bagus. Namun waktu ternyata membuktikan, tulisan-tulisan yang dulu kulihat banyak typo dan masih "tersengal-sengal" itu, kini terasa mengalir begitu saja dan seperti bernafas, tarikannya halus apa adanya. Betul kiranya kata Richard Bach. Dan betul rupanya kalau bakat, hanya mempengaruhi kesuksesan sedikit saja dibanding usaha yang dilakukan.



Aku suka menulis, suka sekali. This is how you do it: you sit down at the keyboard and you put one word after another until its done. It's that easy, and that hard- Neil Gaiman. Jadi, menulislah meski belum sempurna. 




4 Desember 2013
-Ide lama yang akhirnya baru bisa dituliskan.





Comments

Unknown said…
setuju mba,,setuju bgt,,quote nya aku suka bgt,,
Unknown said…
ahihi, aku nyontek di facebook, Bun... makasih udah mampir yaak! Nggak sabar mampir di blog Bunda juga :D
momtraveler said…
Salam kenal mbak.. Quote nya suka dehh aku hehehe.. Trs semangat nulis ya :)
Unknown said…
Hai Mom, iya aku juga sukaaaa bangeeett... Jadi memotivasi buat terus nulis soalnya. Semangat nulis & traveling juga ya Mom, salam kenall :)

Popular posts from this blog

Ketika Dolly Ditutup

10 Buku Ini...

Cirebon #2 : Sunyi di Sunyaragi