Membeli Waktu

finally! finally!

Sudah berapa lama kita mengenal? Satu tahun? Dua tahun? Kupikir lebih dari itu, meski lebihnya hanya sedikit.

Hari ini adalah tentang kita yang kembali pada komposisi sempurna. Sudah beberapa pekan ini, atau mungkin beberapa bulan ini, kita jarang sekali bertukar cerita, meski kita ada di bawah atap yang sama. Maksudku, aku Teh Fika dan Teh Nun. Dengan Teh Ani, jaraklah yang akhirnya mempersulit kita bertemu.

Ini hari yang istimewa. Bukan saja untuk Teh Ani yang hari ini menggenapi usianya yang ke dua puluh lima tahun. Tapi juga untuk kita berempat. Akhirnya, waktu itu datang juga. Kita saling membeli waktu kita masing-masing. Menghabiskan 16 jam waktu kita untuk bersama. Menangis dan tertawa saat menikmati Sokola Rimba di bioskop. Menghabiskan semua makanan yang tersaji di meja itu, lalu berbagi ruang sempit dalam boks foto yang sempitnya minta ampun itu. Lalu kita tidur beralas karpet di dinginnya udara Bandung. Menikmati sarapan ala kadarnya, beberapa potong surabi dan tahu Sumedang, dua bungkus pop mie, secangkir greentea latte, sebotol kopi 78 derajat, juga air putih.

Kemudian kita kembali ke waktu kita masing-masing. Aku dengan komputerku menuliskan ini. Teh Fika sudah sampai di Cianjur, melakukan pemantauan. Teh Nun sedari tadi sibuk bercerita tentang KAMMI atau meliriki toko online, dan sebenarnya kita duduk berhadapan. Dan Teh Ani... ah, rupanya ini adalah terakhir kali kita bertemu di sisa tahun ini. Sekalian, selamat pulang ke Palembang! Nanti, mungkin kita akan bertemu lagi di Bandung, atau membeli waktu kita menyeberang laut, menapak Palembang. Semoga saja!


(^.~) terima kasih. arigatou. xiexie. 

Comments

Popular posts from this blog

Ketika Dolly Ditutup

10 Buku Ini...

Cirebon #2 : Sunyi di Sunyaragi