Mungkin terlihat sederhana, namun yang namanya melewatkan minum obat dari jadwal yang sudah ditentukan itu bukan perkara sederhana.
Yang Masih Anak-Anak, Yang Bijaksana [Catatan Perjalanan Krakatau : 4]
Semangatku seperti semangat anak-anak yang baru pertama kali belajar puasa : dapat bangun dini hari dengan segar, kemudian tak sabar menunggu waktu berbuka. Ahad, 25 Agustus 2013, atau hari terakhir pelarian- ku ke Lampung Selatan. Temanku se- homestay pagi-pagi sudah "membuat keributan". Maksudnya, suaranya yang sangat bersemangat mampu membuatkku terjaga. Pukul 02.30 kala itu. Homestay gelap gulita. Listrik di Pulau Sebesi memang terbatas, belum bisa dinikmati sepanjang hari. Kalaupun dini hari seperti ini ada beberapa lampu menyala, itu hanya di titik tertentu saja. Aku sudah bangun. Kalau tak ingat pagi ini kami akan berangkat ke Gunung Anak Krakatau, sepertinya aku lebih memilih untuk meringkukkan tubuh di atas kasur tipis ini. Namun, seperti anak kecil yang baru pertama belajar puasa, semangatku mengalahkan rasa kantuk yang menggantung di sudut-sudut mata. Hampir pukul 04.00 ketika kami berkumpul di dermaga Pulau Sebesi. Langit saat itu mengizinkan kami menikm...
Comments