Jeda
Ada yang menjadi indah selepas jeda yang berjalan sekian lama. Kemarin, sewaktu saya membuka kembali lembar-lembar tulisan di blog ini, saya menemukan sebuah tulisan. Sudah hampir setahun berlalu sejak tulisan itu saya buat. Sebetulnya, itu adalah sebuah surat untuk seorang sahabat, tapi saya tak pernah memberinya celah untuk tahu. Namun kemarin, tiba-tiba saja ada energi yang menguap keluar dan meminta saya untuk memberitahunya tentang surat itu. Tulisan itu, bisa dibaca di sini . Saya menyapanya di twitter, memintanya singgah sejenak di tulisan itu. Tidak ada tendensi apa-apa sebetulnya. Saya hanya sudah lama tak membagi keceriaan bersamanya. Terakhir kali bertegur sapa adalah dua pekan lalu, ketika ia mengajak untuk naik Gunung Gede Pangrango. Mungkin, saya sedang merasai rindu. Atau mungkin juga, sudah saatnya ia membaca apa yang saya tulis itu. Hingga pagi tadi, saya tak punya firasat apa-apa sampai ia mengirim sesuatu di wall facebook saya. Begini isinya, ...