Yang Menjadi Istimewa [Catatan Perjalanan Krakatau : 2]
Supir angkutan kota yang kunaiki bersama beberapa kawan peserta Krakatau Writing Camp sudah mematikan mesin, tandanya perjalanan darat kami sudah harus diakhiri. Tepat pukul 06.30 kami sampai di Dermaga Canti, sebuah "gerbang antara" yang nantinya akan mengantar kami menuju Pulau Sebesi, tempat kami akan menginap malam nanti. Sudah banyak angkutan kota yang terparkir di halaman dermaga sederhana itu. Beberapa di antaranya adalah angkutan kota yang disewa rombongan kami. Selain rombongan kami yang jumlahnya tak kurang dari 50 orang, ada beberapa rombongan wisatawan lainnya tengah menunggu kapal yang akan mengantar mereka berwisata, sebagian tengah menikmati kudapan pagi : nasi, mie instan, teh manis hangat atau sekedar minum kopi. Aku meletakan tas di atas tanah, lalu memandang sekeliling. Ah, kalau boleh, aku ingin langsung berangkat saja, agar lebih cepat sampai Pulau Sebesi kemudian bereksplorasi. Namun Mba Nurul, salah satu panitia menyuruhku makan. Aku belum lapar me...