Kesabaran Itu Berat
Awal tahun ini, saya meniatkan diri untuk menengok salah seorang rekan yang HIV positif juga penderita TBC aktif. Hari itu, akhirnya saya menyempatkan diri bertandang ke rumahnya, dengan sedikit makanan di tangan. Rumahnya cukup jauh untuk ditempuh dari rumah saya, hampir mendekati perbatasan dengan wilayah Kabupaten Sumedang. Untung saya masih ingat jalan ke rumahnya walaupun baru satu kali ke sana. Beruntung juga ia sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Ia senang sekali melihat saya datang. Beberapa waktu lalu, ia sempat memikirkan saya, begitu ia mengawali obrolan kami. Ia sempat berpikir saya sudah tidak mau lagi berteman dengannya, sudah tidak mau lagi menanyakan kabar lewat pesan singkat, pun sudah tidak mau lagi berkunjung ke rumahnya. Ia salah sangka rupanya, selama ini saya justru mencoba menelepon berkali-kali dan mengirim pesan singkat berkali-kali namun ponselnya tidak aktif. Ternyata ia sudah berganti nomor. Kami berbincang panjang. Ia bercerita kalau sekarang ia bisa me...